Bentuk pencetakan yang sangat sederhana dapat ditemukan di Cina dan Korea sekitar tahun 175 AD. Tampilan yang terbalik di atas kayu, dan kemudian perunggu telah dibuat pada tahun ini. Alat ini kemudian dibubuhi tinta kemudian ditempatkan di atas secarik kertas dan digosok dengan lembut menggunakan sebuah tongkat bambu. Terobosan besar datang sekitar tahun 1440 oleh Johannes Gutenberg dari kota Mainz, Jerman. Gutenberg menciptakan sebuah metode pengecoran potongan-potongan huruf di atas campuran logam yang terbuat dari timah. Potongan-potongan ini dapat ditekankan ke atas halaman berteks untuk percetakan. Metode penemuan pencetakan oleh Gutenberg secara keseluruhan bergantung kepada beberapa elemennya diatas penggabungan beberapa teknologi dari Asia Timur seperti kertas, pencetakan dari balok kayu dan mungkin pencetakan yang dapat dipindahkan, ciptaan Bi Shen, ditambah dengan permintaan yang meningkat dari masyarakat Eropa untuk pengurangan harga buku-buku yang terbuat dari kertas. Metode pengetikan ini bertahan selama sekitar 500 tahun. Pada tahun 1424, perpustakaan Universitas Cambridge hanya memiliki 122 buku masing-masing mempunyai nilai setara dengan sebuah pertanian atau kebun anggur. Permintaan untuk buku-buku ini didorong dengan naiknya tingkat melek huruf di antara orang-orang kelas menengah dan mahasiswa di Eropa Barat. Pada saat itu, Renaissance masih dalam awal perkembangannya dan masyarakat lambat laun menghilangkan kemonopolian pendeta atas tingkat melek huruf. Pada saat pencetakan dari balok kayu tiba di Eropa kira-kira pada saat yang bersamaan dengan tibanya kertas, metode ini tidak secocok metode yang digunakan di Timur untuk komunikasi sastra. Pencetakan blok lebih serasi untuk penulisan Cina karena posisi hurufnya tidak kritis, tetapi keberadaan lebih dari 5.000 huruf dasar membuat teknologi orang peran dasar membuat teknologi cetakan Cina yang dapat berpindah-pindah menjadi tidak efisien dan secara ekonomi tidak praktis, dalam istilah keuntungan untuk penerbit buku Cina Kuno. Hal ini berbeda dengan abjad bahasa Latin, kebutuhan akan penjajaran barisan yang tepat dan sebuah karakter yang sederhana menempatkan cetakan yang dapat dipindah-pindahkan sebagai kemajuan luar biasa untuk masyarakat Barat. Penggunaan mesin cetak merupakan sebuah kunci perbedaan teknologi yang memberikan penemu
Eropa keuntungan atas rekanan mereka yang berasal dari Cina, yaitu mesin cetak yang berbasis sekrup yang digunakan dalam produksi anggur dan minyak zaitun. Hal ini merupakan kecanggihan mesin kira-kira pada tahun 1000, alat yang digunakan untuk mengaplikasikan tekanan di atas bidang yang datar merupakan alat yang biasa digunakan di Eropa. teknik cetak datar atau biasa disebut offset adalah teknik cetak dimana bagian yang mencetak kedudukannya sama datar dengan bagian yang tak mencetak. Cetak offset adalah teknik cetak yang banyak digunakan saat ini. Karena telah terbukti teknik cetak yang satu ini memang memiliki banyak keunggulan dibanding teknik-teknik lainnya. Kecepatan, kemampuan, dan kemajuan teknologinya bisa dibilang sebagai kekuatan utama cetak offset. Bagaimana tidak, mesin offset tersedia dalam beberapa pilihan. Mulai dari mesin satu warna seperti Hiedelberg GTO 52, Printmaster, Speed Master, Roland, hingga mesin-mesin web berukuran besarpun ada. Cetak offset mengadopsi teknik cetak datar, dimana image area dan non image area sama tingginya. Namun apakah sebenarnya cetak offset itu. Offset berasal dari kata set-off (beralih), dimana lapisan tinta yang ada di pelat cetak tidak langsung dialihkan ke permukaan bahan cetak tetapi diberikan dulu kepada sebuah blanket sebagai perantaranya. Karena proses peralihan tadi, maka dalam mesin cetak offset setidaknya terdapat tiga buah silinder utama, yaitu silinder pelat, silinder blanket, dan silinder impresion. Dan karena dalam cetak offset tinta harus melalui blanket terlebih dahulu sebelum mencapai permukaan bahan cetak, maka cetak offset termasuk teknik cetak tidak langsung. Sama seperti stempel anda di rumah, pelat cetak offset juga terdiri dari dua bagian, yaitu image area yang nantinya akan membentuk gambar dan non image area. Bedanya juga pada stempel acuan cetaknya bergelombang, maka tidak pada cetak offset, dalam cetak offset pelat cetak yang digunakan itu datar. Cetak offset disebut juga chemical printing technique atau teknik cetak kimia, karena dalam prosesnya cetak offset memanfaatkan sifat tolak-menolak antara air dan minyak. Air yang dimaksud adalah air pembasah yang digunakan dalam cetak offset, dan minyak dianalogikan sebagai tinta yang digunakan dalam proses cetak. Bagian image area pada pelat cetak offset terbuat dari lapisan Oleophylic yang bersifat menolak air dan menerima tinta. Sebaliknya bagian non image area terbuat dari lapisan hidrophylicyang menerima air dan akan menolak tinta. Seperti diketahui bahwa air mustahil melekat pada permukaan yang licin, maka dari itu permukaan bagian oleophylic dibuat licin, sedangkan hydrophylic kasar. Dalam proses cetak offset sendiri, pertama-tama pelat akan diberi lapisan air, dan karena sifat-sifat bagian pelat tadi maka bagian hidrophylic pun akan terlapisi oleh air, sedangkan bagian oleophylic akan tetap kering. Pada tahap selanjutnya, pelat cetak akan dilapisi oleh tinta, dan karena bagianhidropylic telah terlapisi oleh air, maka mustahil tinta akan melekat diatasnya, dan karena bagian oleophylic mampu menarik tinta, maka bagian itu pun akan terlapisi oleh tinta, dan gambar-pun akan terbentuk.
cara mengoperasikan mesin offset
1. Proses cetak menggunakan mesin Cetak Offset Rolland Favorite.
2. Mempersiapkan perlengkapan mencetak (alat dan bahan)
3. Mempersiapkan seluruh komponen mesin diantaranya; Unit Pemasukan, Unit Pembasahan,
Unit Penintaan, Unit Pencetakan, Unit Pengeluaran.
4. Siapkan kertas cetak, tempatkan pada meja penumpuk kertas di unit pemasukan
- Penempatan kertas kiri dan kanan di stel, posisi kertas berada di tengah meja penumpuk kertas.
- Balok penahan kertas, sikat pemisah kertas, pelat pemisah kertas, angin penghembus kertas, staple tester / kaki penginjak kertas disetel sesuai dengan posisi kertas pada meja penumpuk kertas di unit pemasukan
- Menyetel Double Sheet Detector dengan cara mengatur jarak antara 2 roda dan kemudian di sesuaikan dengan kertas yang akan di cetak dalam kondisi dilipat menjadi 2.
- Menyetel ban hantar kertas, bilah – bilah penahan kertas, roda sikat dan roda karet di meja aparat.
- Setel penepat depan dan samping
- Lakukan percobaan transportasi kertas
5. Pasang rol – rol air pada unit pembasahan, isikan air pembasah dengan PH 5-6,5
6. Pemasangan rol harus memperhatikan ketentuan sbb : rol ke-1 (arah serat ke kiri), rol ke-2
(arah serat ke kanan), rol ke-3 (arah serat ke kanan).
7. Pelat cetak dipasang pada slinder pelat
- Posisi kepala pelat dipasang pada klem penjepit pelat bagian kepala pada slinder pelat.
- Sisipkan lembar bantalan berupa astralon di belakang pelat
- Putar slinder plat secara perlahan dengan tombol inching, sehingga pelat masuk dan keluar pada bagian ekor yang kita pegang
- Kunci plat bagian ekor pada klem penjepit plat bagian ekor di slinder plat
- Cuci plat dengan plat cleaner / wash bensin menggunakan spon
- Cuci blanket dengan air menggunakan spon
8. Mempersiapkan tinta cetak dan memasukannya ke bak tinta pada unit penintaan
9. Meratakan tinta pada rol – rol unit penintaan dengan cara menjalankan mesin
10. Atur skala perputaran rol bak tinta sesuai kebutuhan tinta
11. Menyetel pisau bak tinta sesuai kebutuhan tinta
12. Jalankan mesin, unit pembasahan diaktifkan hingga terjadi pembasahan pada plat (bagian
tidak mencetak),atur skala perputaran rol bak air sesuai kebutuhan
13. Aktifkan unit penintaan sehingga terjadi kontak antara rol plat tinta dan plat pada slinder plat.
14. Nyalakan kompresor mesin
15. Aktifkan
aparat unit pemasukan untuk transportasi kertas, amati jalannya kertas
pada saat berhenti di penepat samping dan penepat depan.
16. Lakukan cetak coba
- Pancing cetakan pertama dengan kertas cetak coba +/- 10 lembar dan mencetak 1 kertas bahan
- Menganalisa hasil cetak coba, perubahan – perubahan apa saja yang perlu dilakukan
- Untuk register cetak lakukan penyetelan dari penepat samping dan depan atau dari posisi penarik plat pada slinder plat(jika jarak tidak melebihi 5mm) jika jarak yang akan dicapai sudah melebihi dari 5mm maka perubahan dilakukan dengan cara mengubah posisi slinder plat.
- Untuk kestabilan warna perhatikan proof cetak atau color key yang ada apakah warna sudah mencapai sesuai dengan hasil yang diinginkan, lakukan penyetelan pada unit penintaan atau pada unit pembasahan.
- Perhatikan kebersihan cetakan karena cetakan akan dicetak bolak balik (4/4)
17. Pencetakan dimulai dari warna cyan , magenta , yellow , dan black (CMYK)
18. Untuk pencetakan cyan, posisi atau register cetak adalah dimana cetakan atau image harus
berada pada posisi tengah kertas.
19. Untuk warna magenta , yellow , dan black hanya tinggal di paskan dengan pass crist warna
cyan atau warna harus masuk dan menumpuk pada warna sebelumnya.
20. Setelah proses cetak plat dibersihkan dengan wash bensin menggunkan spon.
21. Plat yang sudah di cetak di berikan lapisan gom agar tidak teroksidasi.
22. Blanket dicuci dengan wash bensin menggunakan spon.
23. Untuk pergantian warna maka dilakukan pencucian mesin,angkat sisa – sisa tinta pada bak
tinta, rakel dipasang pada tempatnya, jalankan mesin perlahan sambil memberikan wash
bensin pada rol – rol tinta, matikan unit pembasahan saat pencucian plat.
24. Mencuci rol – rol pembasah dengan wash bensin dengan cara melepas rol – rol pembasah
pada unit penintaan.
25. Melakukan analisa hasil cetakan dan menyortir hasil cetakan
26. Membuat laporan hasil produksi.Untuk percetakan Offset sebenarnya masalah atau problem, ini adalah salah satu yang sangat penting “Bagaimana merawat rol dan blanket pada mesin offset anda” dan seringkali hal tersebut sangat tidak diperhatikan oleh operator atau bahkan pemiliknya sendiri. Kenapa ini bisa di sebut krusial atau menjadi sangat penting, karena menyangkut kualitas cetak yang berarti menjaga hubungan dengan konsumen anda, menjaga investasi yakni mesin anda dari kerusakan, dan nilai kecepatan anda bekerja untuk dapat lebih cepat menyelesaikan order yang sudah menumpuk.
Sekarang yang dapat dilakukan adalah Segera MENGEVALUASI TEKNIK PENCUCIAN ROLL
Perlu
di ketahui bahwa tinta Offset sendiri biasanya mengandung komponen :
Resin, Alkyd, Oil, Pigment dan Pengering. Bahan tersebut pada umum
berasal dari Petrochemical. Semua bahan tersebut akan bercampur pada rol
mesin anda di tambah dengan air (calsium, maknisium), kertas (debu
kertas) dan sisa powder. Dari sini akan timbul masalah terjadi , jika
pencucian tidak di perhatikan secara cermat.Dibawah ini sebagian masalah
yang timbul :
2. SULIT MENYETEL TINTA
3. WATER BALANCE YANG SULIT
4. MENYEBABKAN BANYAK KERUSAKAN KERTAS
5. BLANKET MENJADI LENGKET
6. ROLLER DAN BLANKET SULIT DI BERSIHKAN
Pencucian dengan bahan tersebut biasanya akan :
- BERACUN,
- BERBAU,
- PENGUAPAN yang Tinggi,
- MERUSAK KESEHATAN
- DAYA CUCI YANG KURANG,
- MERUSAK KARET.
- LINGKUNGAN HIDUP
Chart segitiga api pada gambar di samping ini memperlihatkan :
1. Air – Oksigen = Udara
2. Fuel – Bahan Bakar = Bensin, minyak tanah, dsb
3. Heat – Panas = Gesekan, bunga api, dsb
Anda mungkin bisa melihat atau merasakan, sebuah produk yang anda pakai mudah terbakar. Hampir bisa di bayangkan jika produk tersebut masuk ke mesin offset yang mempunyai gesekan antar rol yang menimbulkan panas dan menimbulkan kebakaran.
Jadi sebenarnya, apa yang dibutuhkan dalam membersihkan rol adalah REVOLUSI BARU DALAM PENGEMBANGAN BAHAN PENCUCI ROLL.
- SOLVEN YANG BAGUS DAN TERSEDIA
- TITIK API YANG LEBIH TINGGI
- MENGGUNAKAN SURFACTANT YANG BARU
- MENCUCI LEBIH BAIK
- MENGGUNAKAN EXTRACT TUMBUHAN
- PERALATAN CUCI YANG LEBIH BAIK
Sampai pada kesimpulan MENGEVALUASI TEKNIK PENCUCIAN ROLL ADALAH RAMUAN SOLVEN YANG DAPAT BERCAMPUR DENGAN AIR (WATER MISCIBLE WASH), SUATU TEKNOLOGI YANG DAPAT DIGUNAKAN DENGAN : CEPAT, BERSIH, AMAN dan HEMAT.
O.E.M(Original Equipment Manufacturer Approvals)- TELAH DIAKUI DAN DIREKOMENDASIKAN.
Adapun Keuntungan dari manfaat Pencucian Rol yang benar :
- 5% – 20% MENGHEMAT WAKTU PRODUKSI
- 20% – 70 % MENGHEMAT WAKTU PENGGANTIAN WARNA TERUTAMA DARI WARNA TUA KE WARNA MUDA.
- 20%- 40% MENGURANGI KERUSAKAN KERTAS KARENA MASALAH-MASALAH CETAK HICKIES, BLEENDING, dst
- 10% – 40% SEMUA ROL DAN BLANKET TAHAN LAMA.
Untuk mengeluarkan kerak-kerak tinta yang sudah masuk ke dalam pori-pori roll dilakukan dengan, 3
a. HPL Wash Dipergunakan untuk membersihkan atau menurunkan tinta yang masih basah pada mesin cetak, dengan kondisi Rakel Tinta dipasang.b. HPL Wash dicampur Air dengan perbandingan HPL Wash 50% dan AIR 50%, Pada botol yang tersedia
c. Pencucian dilakukan dilakukan selama ± 5 – 7 menit.
2. Tahap Kedua,
a. Rollo Vital Liquid berfungsi untuk menghilang semua kerak tinta yang melekat pada pori-pori roll mesin cetak.
b. Rakel Tinta di lepas, lalu tuangkan Rollo Vital Liquid pada rol tinta yang berjalan hingga rata, secukupnya.
c. Mesin tetap di jalankan +/- 5 menit sampai residu/kotorannya hilang
a. Rakel dipasang, mesin di jalankan dan tuang kembali HPL Wash yang sudah di campur Air 1:1
b. Rakel Tinta akan mengeluarkan sisa-sisa tinta dan seluruh kotoran yang ada. Pada demo gambar mencuci warna yellow tetapi sisa warna tinta green ternyata masih terbawa kembali.
c. Pencucian dilakukan selama ± 5 – 7 menit, sampai sisa kotoran habis.
d. Tehnik pencucian dapat dipergunakan setiap ganti warna atau minimal 1 minggu sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar